Di usia 20-an merupakan waktu yang paling menantang bagi sebagian besar anak muda. Selepas dari bangku sekolah, mereka mulai memasuki dunia baru, yakni dunia kerja. Ini saatnya bagi kita untuk menjadi pribadi yang mandiri, mencari uang sendiri, serta tidak mengandalkan orangtua lagi. Bagi yang baru pertama kali bekerja, menerima gaji merupakan hal yang sangat membahagiakan. Bagaimana tida, dengan uang hasil keringat kita sendiri, kita jadi mampu membeli apapun yang selama ini kita inginkan. Namun sebenarnya pada usia inilah kita diwajibkan untuk memikirkan investasi jangka panjang, karena pada usia saat inilah kita masih memiliki kemampuan yang masih fresh dan daya keingintahuan yang tinggi. Di usia saat inilah kita ingin memenuhi hidup kita dengan tantangan. Di bawah ini akan kami bahas mengenai cara mengatur keuangan agar hidup lebih makmur di masa depan:
1. Sisihkan Bukan Sisakan
Dewasa ini banyak sekali yang masih terjebak dengan pola pikir yang salah. Masih banyak yang menganggap tabungan adalah sisa dari gaji kita, bukan gaji yang kita sisihkan. Padahal yang paling baik adalah gaji yang sengaja kita sisihkan. Untuk dapat menyisihkan gaji, kita harus menerapkan pos-pos pengeluaran pada gaji kita. Berapa total pengeluaran untuk beli kebutuhan pokok, berapa total pengeluaran untuk diberikan kepada ortu, berapa total pengeluaran untuk hiburan, dan sebagainya. Nah tentu saja kita harus membuat pos, berapa persen dana yang mampu kita tabungkan. Idealnya dana untuk tabungan 30 persen dari total pendapatan bersih kita.
2. Mengutamakan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Di sini kita dilatih untuk lebih mengutamakan kebutuhan, bukan keinginan. Tentu saja tidak ada salahnya jika kita memenuhi keinginan kita sekali-sekali seperti membeli baju, sepatu, atau tas baru. Namun tentunya tidak sering-sering, sehingga kita masih dapat menyisihkan uang gaji kita untuk tabungan.
3. Membatasi Foya-Foya
Hangout bersama teman-teman setelah lelah bekerja tentunya merupakan hal yang diwajibkan agar pikiran kita jadi relax dan hati kita ikut gembira. Namun jika kita hangout setiap hari, itu namanya pemborosan.
4. Mengurangi Pengeluaran Untuk Hal Yang Sebenarnya Sama Saja
Sebagai contoh, jika kita terbiasa untuk naik ojek online untuk berangkat ke kantor, kita dapat mencoba untuk naik kereta atau busway. Jika kita terbiasa untuk membeli cemilan setiap hari di minimarket, tidak ada salahnya kita membeli sekaligus banyak di grosiran. Lalu kita menanam prinsip bagi diri kita, untuk menjatah cemilan tersebut untuk sebulan. Lihatlah berapa selisih dana yang ada, dan dapat kita alokasikan untuk keperluan lain.
5. Hindari Berhutang Untuk Hal Yang Tidak Mendesak
Berhutang untuk sesuatu yang tidak begitu mendesak hanya akan menyebabkan pemborosan. Memakai kartu kredit hanya untuk membeli sepatu, tas, atau baju mahal untuk gengsi, hanya akan menyebabkan kita terbelit hutang dan menghabiskan gaji secara sia-sia.
6. Investasi
Satu hal yang tidak boleh kita lewatkan saat usia dua puluh-an adalah investasi. Investasi di sini dapat berupa emas, tanah, rumah, atau asuransi. Mungkin usia dua puluh-an merupakan usia yang paling berdarah-darah, dimana kita dituntut untuk membangun pondasi dasar untuk hidup yang lebih baik di masa depan.